Review Buku Karya Seni Sebagai Ekspresi Iman di Gereja Kristen Protestan di Bali — Naomy Putri’s Review
Seni
memiliki arti bagi segala bidang. Seni menjadi alat untuk mengekspresikan rasa
yang dimiliki seseorang. Adapun juga seni sebagai ekspresi iman yang
digambarkan di lingkungan umat Kristiani. Khususnya pada jemaat di Gereja
Kristen Protestan di Bali. Buku Karya Seni Sebagai Ekspresi Iman di Gereja
Kristen Protestan di Bali disusun oleh Pdt. I Nengah Ripa, M.Th, Pdt. I Wayan
Sudiartha, M.Th, Pdt I yoman Yohanes, M.Th, Ir. Chrisawan Solaiman, CES, I
Nyoman Murdita, SST dan Dra. Adri Supriyati. Para Tim Penyusun ini merupakan beberapa
pendeta dari Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) yang merupakan ikut
andil dalam awal mula seni di GKPB, juga dengan beberapa tim lainnya yang
menjadi seniman dan pengamat seni di GKPB. Buku ini diproduksi di lingkungan
jemaat GKPB dan khalayak umum yang dapat dipesan di Kantor Sinode GKPB di Jl.
Raya Kapal no 20 Mengwi, Badung. Buku ini tercetak pada tahun 2016.
Buku
ini menjelaskan sejarah awal mula berdirinya Yayasan Divya Pradana Bhakti atau
Yayasan seni GKPB. Dimulai dari bagaimana panggilan bagi umat kristiani yang
notabene memiliki budaya Bali bisa mengekspresikan iman kristennya. Dan
akhirnya memungkinkan terjadi akulturasi budaya di dalamnya tanpa menghilangkan
esensi dari budaya Bali itu sendiri. Tertulis dalam buku tersebut dasar-dasar
alkitabiah seni yang diimplementasikan melalui tujuan setiap masing-masing
gereja dalam target pelayanannya untuk menghayati injil. Dalam buku ini juga
terdapat bentuk ekspresi iman yang diantaranya ada dalam bentuk seni tari, seni
karawitan/gamelan, seni suara dan seni lukis. Adapun tujuan dari penulisan dari
buku ini yaitu mengangkat karya-karya seni sebagai ekspresi iman Kristen dalam
GKPB agar dapat dimengerti dengan mudah dan digunakan oleh generasi mendatang
dengan itu dapat menghargai dan mengakui karya cipta seni dalam lingkungan
GKPB.
Setiap
karya yang ditulis pastinya tidak luput juga dari yang namanya kekurangan untuk
itu berikut penulis akan memberikan opini mengenai kelebihan dan kekurangan
dari buku ini. Terdapat beberapa kelebihan yaitu menjelaskan secara detail
perjalanan kesenian Bali yang berkembang di lingkungan kristiani khususnya GKPB.
Dimulai dari sejarah proses penginjilan para misionaris yang menjadikan karya
seni sebagai dasar teologis. Menunjukan manfaat sebagai sarana prasarana penyampaian
injil melalui karya seni. Dalam buku ini juga memaparkan beberapa karya yang
pernah dihasilkan oleh tim seni dari GKPB yang berlandaskan Firman Tuhan.
Dimulai dari latar belakang karya tersebut, siapa yang ikut serta dalam proses
pelaksanaannya, bagaimana tata busananya, dan makna tariannya. Ada juga
beberapa kesaksian dari seniman yang pada mulanya tidak memeluk agama Kristen
sampai ia ikut berkaya seni di GKPB. Tidak lupa beberapa dokumentasi dari karya
yang pernah dipentaskan lewat beberapa foto.
Untuk
kekurangan dari buku ini yaitu penjabaran informasi mengenai kesenian disini
memang sudah lengkap Namun beberapa karya tari ataupun fragmentari yang telah
dibuat dan tercantum itu tidak memiliki dokumetasi berupa video atau penjelasan
teknik tari secara step by step sehingga tarian maupun fragmentari tidak
dapat dipergunakan ulang dalam acara-acara peribadatan dan tidak dapat
diwariskan kepada generasi selanjutnya. Hanya dapat dikenang lewat tulisan dan
foto.
Dari
sekian yang kami jelaskan dapat kami simpulkan bahwa Naluri berkesenian bagi
Sebagian masyarakat suku Bali tetap ajeg dimanapun ia berada dan apapun
agama yang dianutnya. Sejalan dengan perkembangan perjalanan sejarah GKPB,
kesenian tradisional Bali tetap dipelihara oleh warga/jemaatnya. Secara sinodal
GKPB melembagakan kegiatan kesenian ini dalam bentuk sebuahh Yayasan yaitu
Yayasana Divya Pradana Bhakti. Ekspresi Iman sebagai respon terhadap kasih
Allah akan selalu berkembang dan bertumbuh melalui seni.
Komentar
Posting Komentar